Latest Post
09.11
Falsafah Dan Aliran Dalam Bela Diri Karate
Written By Unknown on Selasa, 22 Januari 2013 | 09.11
Sebelumnya ane membagikan info tentang Definis / Pengertian Karate dan Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate. Sekarang sane mau share info tentang Falsafah Dan Aliran Dalam Bela Diri Karate. Langsung aja gan dilihat di bawah!
Falsafah Karate
- Rakka (Bunga yang berguguran)
Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia
bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga
dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk
membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas
pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran.
Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal
karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas
itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk
itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah
cukup untuk membela diri.
- Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran)
perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang,
maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis
serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita
akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang.
Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau
itu akan kabur.
Aliran Karate
Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang,
dan sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan
dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi
merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang.
Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari
berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh
Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu
gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah
serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung
linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu
pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik
keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate
tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan
meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan
ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi
memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu
yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi
sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan
yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan".
Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar,
agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima
pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang
bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari
banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai
40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di
Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan
memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan,
ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka
bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak
rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu,
sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian
dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga
mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu.
DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu
tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan
tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan
kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan
kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan
JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan
peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu
tersebut.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin
tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi,
aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun diluar Jepang, serta
turut berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun
1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact
kumite, yakni tanpa pelindung, dan menyerang secara frontal, untuk
mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih
jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal
sebagai salah satu aliran karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan
aliran karate yang sudah berfokus pada olahraga, dimana dalam
pertandingannya menerapkan sistem tidak kontak langsung dan hasil yang
ditentukan oleh poin, Kyokushin masih berpegang teguh pada sistem
tradisional, terlihat dari sistem pertandingan kumite pada kejuaraan
Kyokushin yang menerapkan pertarungan full contact dan boleh membuat
Knock Out (KO) lawan. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite
(kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji
melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri
telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini
untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa.
Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune
Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari
Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan
Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok
adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata,
seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh
dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar
beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan
dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian,
terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Inilah artikel yang memuat tentang Falsafah Dan Aliran Dalam Bela Diri Karate. Semoga bermanfaat buat agan dan sista semua, ok!
Thanks for visiting!
08.36
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Nah, itulah Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate. Gimana gan, sis artikelnya? Top gak? *Hehehe...
Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate
Jika sebelumnya sayaane meng-share tentang Definisi / Pengertian Karate. Sekarang saya akan berbagi info tentang Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate. Jika agan dan sista suatu hari ingin menjadi seorang yang jago karate, maka
agan dan sista wajib baca artikel ini, ok! Dalam artikel ini akan
menjelaskan tentang beberapa teknik dalam karate, jenis pertandingan
dalam karate, dan peralatan-peralatan yang digunakan dalam pertandingan
karate. Ok, tanpa basa-basi lagi langsung aja gan baca nih di bawah ini.
Teknik Karate
Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku).
Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
Pertandingan Karate
Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu :
- Kumite (perkelahian) putera dan puteri
- Kata (jurus) putera dan puteri
Kumite
Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas
berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat
badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance
(WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah
dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3
menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali
dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih
pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan
pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang.
Kata
Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan.
Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan.
Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih.
Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:
- Shotokan : Kankudai dan Jion.
- Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
- Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
- Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.
Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.
Luas lapangan
- Lantai seluas 8 x 8 meter, beralas papan atau matras di atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
- Arena pertandingan harus rata dan terhindar dari kemungkinan menimbulkan bahaya.
Pada Kumite Shiai yang biasa digunakan oleh FORKI yang mengacu
peraturan dari WKF, idealnya adalah menggunakan matras dengan lebar 10 x
10 meter. Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah
dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai dimana
karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh menyentuh batas tersebut
atau akan dikenakan pelanggaran. Batas yang kedua lebih dalam dari batas
jogai adalah batas peringatan, sehingga karate-ka yang sedang
bertanding dapat memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang
lingkup matras yang paling dalam dan paling banyak dengan warna putih
adalah arena bertanding efektif.
Peralatan dalam pertandingan karate
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate
- Pakaian karate (karategi) untuk kontestan
- Pelindung tangan
- Pelindung tulang kering
- Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna merah/aka dan biru/ao
- Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi keharusan adalah:
- Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi keharusan)
- Pelindung tubuh untuk kontestan putri
- Pelindung selangkangan untuk kontestan putera
- Peluit untuk arbitrator/alat tulis
- Seragam wasit/juri
- Baju putih
- Celana abu-abu
- Dasi merah
- Sepatu karet hitam tanpa sol
- Papan nilai/n scoring board
- Administrasi pertandingan
- bendera merah & biru untuk juri
- Peluit untuk wasit
Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai hanyalah
pelindugn selangkangan untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang
lain tidak diperkenankan.
Nah, itulah Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate. Gimana gan, sis artikelnya? Top gak? *Hehehe...
Moga bermanfaat ya artikelnya..!!!
Thanks for visiting!
05.58
Bagaimana gan, sis? Udah tahu kan sekarang tentang Definisi / Pengertian Karate? Mudah-mudah artikel ini dapat dipahami dan dimanfaatkan dengan baik oleh agan dan sista semua.
Article ini bersumber dari id.wikipedia.org .
Thanks For Visiting!
Definisi / Pengertian Karate
Agan dan sista tahu apa itu Karate? Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Nah, sebelum ane jelaskan secara menyeluruh tentang Definisi / Pengertian Karate agan dan sista boleh mengenal dulu profil tentang karate yang antara lain Nama lain, Fokus, Tingkat kekerasan, Negara asal, Pencipta, Seni pendahulu, dan Olahraga Olimpiade Dalam Karate.
Agan dan sista dapat melihatnya dibawah.
Karate (空手) |
|
---|---|
Nama lain | Karate-dō (空手道) |
Fokus | Striking |
Tingkat kekerasan | Kontak penuh |
Negara asal | Japan (Ryukyu Islands dan Seni bela diri Cina kenpō dan kemudian dikembangkan di Jepang) |
Pencipta | Sakukawa Kanga; Matsumura Sokon; Itosu Anko; Gichin Funakoshi |
Seni pendahulu | Seni bela diri China, Seni bela diri asli dari Ryukyu Islands (Naha-te, Shuri-te, Tomari-te) |
Olahraga Olimpiade | Tidak |
Nah sekarang saya akan jelaskan secara detail tentang karate!
Pengertian Karate
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa.
Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti
“Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada
saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi
mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi
‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat
Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空
dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang
dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut
Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World
Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama
yaitu:
- Shotokan
- Goju-Ryu
- Shito-Ryu
- Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu
tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran
Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh
Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia
adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation)
yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah
terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung",
berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
- Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
- Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
- Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga.
Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur
sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk
pertandingan olah raga.
Bagaimana gan, sis? Udah tahu kan sekarang tentang Definisi / Pengertian Karate? Mudah-mudah artikel ini dapat dipahami dan dimanfaatkan dengan baik oleh agan dan sista semua.
Article ini bersumber dari id.wikipedia.org .
Thanks For Visiting!
21.30
Gambaran Umum Desa Jelat
Written By Unknown on Sabtu, 19 Januari 2013 | 21.30
Halo, agan dan sista semua! Dalam artikel pertama ane ini, ane akan membagikan info tentang Gambaran Umum Desa Jelat, di artikel ini akan menjelaskan tentang Nama Desa, Pemekaran Desa, Usia Desa Jelat, Luas Wilayah, Kampung/Dusun, Kemiringan Lereng, Penduduk, Lembaga Kemasyarakatan RT dan RW, Sungai, dan Sumber Mata Air Desa Jelat. Desa Jelat adalah desa kecil yang terletak di Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat. Dari pusat kota Ciamis kira-kira berjarak 7 kilometer. Desa kami ini berdiri sejak tahun 1800-an, dan sudah pernah dipimpin oleh 19 kepala desa. Untuk lebih jelasnya agan dan sista dapat melihat profil Desa Jelat dibawah ini.
1. Nama Desa
Sebelum nama Jelat dipakai sebagai nama desa, desa Jelat sebelumnya bernama desa Gunung Tanjung. Pembuktiannya, kata Gunung Tanjung pernah ditulis pada brangkas yang masih bisa dibaca secara jelas pada sekitar tahun 40-an.
Sebelum nama Jelat dipakai sebagai nama desa, desa Jelat sebelumnya bernama desa Gunung Tanjung. Pembuktiannya, kata Gunung Tanjung pernah ditulis pada brangkas yang masih bisa dibaca secara jelas pada sekitar tahun 40-an.
2. Pemekaran Desa
Desa Jelat dimekarkan pada masa Kepala Desanya Bapak Agus Amran, yaitu desa Karang Ampel sebagai desa pemekaran dan desa Jelat sebagai desa induk.
3. Usia Desa Jelat
Kapan mulai berdirinya desa jelat tidak tercatat dalam Sejarah Jelat. Namun sudah belasan orang pernah menjadi Kuwu/Kepala Desa Jelat.
Desa Jelat dimekarkan pada masa Kepala Desanya Bapak Agus Amran, yaitu desa Karang Ampel sebagai desa pemekaran dan desa Jelat sebagai desa induk.
3. Usia Desa Jelat
Kapan mulai berdirinya desa jelat tidak tercatat dalam Sejarah Jelat. Namun sudah belasan orang pernah menjadi Kuwu/Kepala Desa Jelat.
Dibawah ini adalah nama-nama yang pernah menjadi menjadi Kepala Desa Jelat dan yang masih menjabat Kepala Desa Jelat:
1). Toa Rurah....................... 1818-1848
2). Aki Kuwu Gede.............. 1848-1868
3). Angga Wadana................ 1868-1873
4). Astapraja....................... . 1873-1878
5). Alimudangi...................... 1878-1893
6). H. Abdullah.................... 1893-1898
7). Arpangi........................ .. 1898-1903
8). Natapraja...................... . 1903-1913
9). H. Syukur....................... 1913-1923
10). Wirajaya....................... 1923-1926
11). Kuwu Gunung Wangi.... 1926-1929
12). Natawisastra................ 1929-1967
13). Suganda....................... 1967-1968
14). Suryadi....................... . 1968-1970
15). Sarkosih...................... 1970-1971
16). Waryo......................... 1971-1976
17). Agus Amran................ 1976-1988
18). Suwarma NS............... 1988-1999
19).Wasman.................... ... 1999-2007
20). Wasman...................... 2007-sekarang
4. Luas Wilayah
1). Versi BPS 540,72 ha
2). Versi Kerjasama Pemkab Ciamis dan Bakosurtanal 739,550 ha
3). Versi Klarifikasi denfan peta Desa dan Bakosurtanal 768,500 ha
5. Kampung/Dusun
Desa Jelat dibagi menjadi 4 Dusun/Kampung yatu:
1). Kampung Nanggewer, berbatasan dengan Desa Baregbeg dan Saguling;
2). Kampung Mekarmulya, berbatasan dengan Sukamulya dan Kecamatan Cipaku;
3). Kampung Desa, berbatasan dengan Desa Petir dan Pusakanagara;
4). Kampung Ragapulu, berbatasan dengan Karang Ampel dan Kertaharja.
6. Kemiringan Lereng
1). Kampung Desa, umumnya landai (kemiringan 8%-15%);
2). Kampung Mekarmulya, agak curam (kemiringan 15%-25%) kadang-kadang terjadi longsor;
3). Kampung Ragapulu, agak curam (kemiringan 15%-25%);
4). Kampung Nanggewer, curam (kemiringan 25%-40%).
7. Penduduk
1). Sensus Penduduk 2006 penduduk Jelat 5.563 jiwa;
Proyeksi tahun 2014, diperkirakan 6.029;
2). Daftar Pemilihan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat yang digelar pada tanggal 13 April 2008, yang sudah mempunyai NIK (Nomor Induk Kependudukan)
a. Laki-laki.......... 2023 orang;
b. Perempuan...... 2071 orang;
Jumlah................. 4094 orang.
Pemilih tambahan (yang diusulkan ke Catatan Sipil)
a. Laki-laki.......... 14 orang;
b. Perempuan...... 16 orang;
Jumlah................. 30 orang.
8. Lembaga Kemasyarakatan RT dan RW
1). RW ada 13
2). RT ada 67
9. Sungai
Sungai yang mengalir ke Desa Jelat ada 3, yaitu:
Sungai Cibuyut, Sungai Cisepet, dan Sungai Ciharus.
1). Sungai Cibuyut dan Sungai Cisepet termasuk tipe III, dengan kedalaman antara 0-1,5 m;
2). Sungai Ciharus termasuk tipe II dengan kedalaman antara 1-2,5 m.
10. Sumber Mata Air
Disamping Sungai Cibuyut dan Sungai Cisepet, ada lagi beberapa sumber mata air yang berbentuk sumur atau air teluk.
Nama........................ Musim Hujan........ Musim Kemarau
Pangguyangan................... 0,80....................... 0,40
Lebak Gadang.................. 0,50....................... 0,30
CiSeupan........................ .. 0,50....................... 0,30
Lebakjeungjing.................. 0,90....................... 0,50
Nyalindung...................... .. 0,50....................... 0,20
Situpaha......................... ... 0,90....................... 0,50
Rancakowar...................... 0,60....................... 0,40
Cinanggerang..................... 0,50....................... 0,10
Lebakhoe........................ .. 0,90........................ 0,40
Cipanas.......................... ... 1,20........................ 0,60
Kaduayun........................ .. 0,60....................... 0,40
Cinanggewer...................... 0,50....................... 0,30
Pangapuan........................ . 1,20....................... 0,50
Alinayin........................ ..... 1,40....................... 0,50
Panggulaan....................... . 0,60........................ 0,40
Pangawaran....................... 0,80........................ 0,50
Cisagu........................... .... 1,20........................ 0,70
Satuan: liter per detik
1). Toa Rurah....................... 1818-1848
2). Aki Kuwu Gede.............. 1848-1868
3). Angga Wadana................ 1868-1873
4). Astapraja.......................
5). Alimudangi......................
6). H. Abdullah.................... 1893-1898
7). Arpangi........................
8). Natapraja......................
9). H. Syukur....................... 1913-1923
10). Wirajaya.......................
11). Kuwu Gunung Wangi.... 1926-1929
12). Natawisastra................ 1929-1967
13). Suganda....................... 1967-1968
14). Suryadi.......................
15). Sarkosih......................
16). Waryo.........................
17). Agus Amran................ 1976-1988
18). Suwarma NS............... 1988-1999
19).Wasman....................
20). Wasman...................... 2007-sekarang
4. Luas Wilayah
1). Versi BPS 540,72 ha
2). Versi Kerjasama Pemkab Ciamis dan Bakosurtanal 739,550 ha
3). Versi Klarifikasi denfan peta Desa dan Bakosurtanal 768,500 ha
5. Kampung/Dusun
Desa Jelat dibagi menjadi 4 Dusun/Kampung yatu:
1). Kampung Nanggewer, berbatasan dengan Desa Baregbeg dan Saguling;
2). Kampung Mekarmulya, berbatasan dengan Sukamulya dan Kecamatan Cipaku;
3). Kampung Desa, berbatasan dengan Desa Petir dan Pusakanagara;
4). Kampung Ragapulu, berbatasan dengan Karang Ampel dan Kertaharja.
6. Kemiringan Lereng
1). Kampung Desa, umumnya landai (kemiringan 8%-15%);
2). Kampung Mekarmulya, agak curam (kemiringan 15%-25%) kadang-kadang terjadi longsor;
3). Kampung Ragapulu, agak curam (kemiringan 15%-25%);
4). Kampung Nanggewer, curam (kemiringan 25%-40%).
7. Penduduk
1). Sensus Penduduk 2006 penduduk Jelat 5.563 jiwa;
Proyeksi tahun 2014, diperkirakan 6.029;
2). Daftar Pemilihan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat yang digelar pada tanggal 13 April 2008, yang sudah mempunyai NIK (Nomor Induk Kependudukan)
a. Laki-laki.......... 2023 orang;
b. Perempuan...... 2071 orang;
Jumlah................. 4094 orang.
Pemilih tambahan (yang diusulkan ke Catatan Sipil)
a. Laki-laki.......... 14 orang;
b. Perempuan...... 16 orang;
Jumlah................. 30 orang.
8. Lembaga Kemasyarakatan RT dan RW
1). RW ada 13
2). RT ada 67
9. Sungai
Sungai yang mengalir ke Desa Jelat ada 3, yaitu:
Sungai Cibuyut, Sungai Cisepet, dan Sungai Ciharus.
1). Sungai Cibuyut dan Sungai Cisepet termasuk tipe III, dengan kedalaman antara 0-1,5 m;
2). Sungai Ciharus termasuk tipe II dengan kedalaman antara 1-2,5 m.
10. Sumber Mata Air
Disamping Sungai Cibuyut dan Sungai Cisepet, ada lagi beberapa sumber mata air yang berbentuk sumur atau air teluk.
Nama........................ Musim Hujan........ Musim Kemarau
Pangguyangan................... 0,80....................... 0,40
Lebak Gadang.................. 0,50....................... 0,30
CiSeupan........................
Lebakjeungjing..................
Nyalindung......................
Situpaha.........................
Rancakowar......................
Cinanggerang.....................
Lebakhoe........................
Cipanas..........................
Kaduayun........................
Cinanggewer......................
Pangapuan........................
Alinayin........................
Panggulaan.......................
Pangawaran.......................
Cisagu...........................
Satuan: liter per detik
Nah, gan dan sis! Diatas adalah Gambaran Umum Desa Jelat, bagaimana infonya? Menarik gak? Artikel ini dibuat hanya untuk sekedar berbagi info saja, atau barangkali ada agan dan sista dari Desa Jelat yang kebetulan mempunyai tugas untuk menulis data desanya. Data ini diambil dari berkas data Desa Jelat.
Dan diakhir artikel ini, saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungan agan dan sista semua. Dan semoga artikel ini bermanfaat, bila ada saran atau kritik agan dan sista boleh komen di kotak komentar dibawah...
Dan diakhir artikel ini, saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungan agan dan sista semua. Dan semoga artikel ini bermanfaat, bila ada saran atau kritik agan dan sista boleh komen di kotak komentar dibawah...