Sebelumnya ane membagikan info tentang Definis / Pengertian Karate dan Teknik, Pertandingan, Dan Peralatan Dalam Pertandingan Seni Bela Diri Karate. Sekarang sane mau share info tentang Falsafah Dan Aliran Dalam Bela Diri Karate. Langsung aja gan dilihat di bawah!
Falsafah Karate
- Rakka (Bunga yang berguguran)
Ia adalah konsep bela diri atau pertahanan di dalam karate. Ia
bermaksud setiap teknik pertahanan itu perlu dilakukan dengan bertenaga
dan mantap agar dengan menggunakan satu teknik pun sudah cukup untuk
membela diri sehingga diumpamakan jika teknik itu dilakukan ke atas
pokok, maka semua bunga dari pokok tersebut akan jatuh berguguran.
Contohnya jika ada orang menyerang dengan menumbuk muka, si pengamal
karate boleh menggunakan teknik menangkis atas. Sekiranya tangkisan atas
itu cukup kuat dan mantap, ia boleh mematahkan tangan yang menumbuk
itu. Dengan itu tidak perlu lagi membuat serangan susulan pun sudah
cukup untuk membela diri.
- Mizu No Kokoro (Minda itu seperti air)
Konsep ini bermaksud bahwa untuk tujuan bela diri, minda (pikiran)
perlulah dijaga dan dilatih agar selalu tenang. Apabila minda tenang,
maka mudah untuk pengamal bela diri untuk mengelak atau menangkis
serangan. Minda itu seumpama air di danau. Bila bulan mengambang, kita
akan dapat melihat bayangan bulan dengan terang di danau yang tenang.
Sekiranya dilontar batu kecil ke danau tersebut, bayangan bulan di danau
itu akan kabur.
Aliran Karate
Seperti telah disinggung diatas, ada banyak aliran Karate di Jepang,
dan sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.
Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam "4 besar JKF" adalah sebagai berikut:
Shotokan
Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi, Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan - sehingga shotokan
dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi. Gichin Funakoshi
merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang.
Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari
berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh
Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu
gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah
serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung
linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu
pukulan dan tangkisan dengan lawan.
Goju-ryu
Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik
keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate
tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan
meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan
ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi
memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu
yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi
sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa "dalam pertarungan
yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan".
Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar,
agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima
pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang
bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.
Shito-ryu
Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari
banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai
40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di
Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan
memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan,
ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka
bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak
rapat seperti Goju.
Wado-ryu
Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu,
sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian
dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga
mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu.
DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu
tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan
tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan
kadang-kadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan
kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan
JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan
peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu
tersebut.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam "4 besar JKF" antara lain adalah:
Kyokushin
Kyokushin
tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi,
aliran ini sangat terkenal baik di dalam maupun diluar Jepang, serta
turut berjasa memopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun
1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact
kumite, yakni tanpa pelindung, dan menyerang secara frontal, untuk
mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih
jiwa/semangat keprajuritan (budo), aliran ini juga sering dikenal
sebagai salah satu aliran karate paling keras. Tidak seperti kebanyakan
aliran karate yang sudah berfokus pada olahraga, dimana dalam
pertandingannya menerapkan sistem tidak kontak langsung dan hasil yang
ditentukan oleh poin, Kyokushin masih berpegang teguh pada sistem
tradisional, terlihat dari sistem pertandingan kumite pada kejuaraan
Kyokushin yang menerapkan pertarungan full contact dan boleh membuat
Knock Out (KO) lawan. Aliran ini menerapkan hyakunin kumite
(kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji
melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri
telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini
untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.
Shorin-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa.
Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune
Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari
Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan
Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok
adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata,
seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.
Uechi-ryu
Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh
dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar
beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan
dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian,
terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).
Inilah artikel yang memuat tentang Falsafah Dan Aliran Dalam Bela Diri Karate. Semoga bermanfaat buat agan dan sista semua, ok!
Thanks for visiting!
+ komentar + 1 komentar
Thanks ya sob udah share , blog ini sangat bermanfaat sekali ..............
agen tiket murah
Posting Komentar